Work Life balance atau biasa disebut dengan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan di dunia pekerjaan adalah mimpi bagi kebanyakan orang. Dimana kita dapat menjalankan kehidupan pribadi tanpa harus terganggu dengan pekerjaan begitu juga sebaliknya.
Kemajuan teknologi juga menjadi salah satu penyebab kurang tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan pekerjaan, salah satu contohnya pada saat kita sedang cuti atau tugas keluar kota, tidak jarang membaca notifikasi baik email ataupun Whatsapp yang menanyakan tentang pekerjaan dan membutuhkan kita untuk segera memberikan respon atas tanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Hal ini menyebabkan kita merasa seperti memiliki tanggung jawab yang tidak ada habisnya, padahal masih ada hal lain yang perlu dilakukan dan menjadi tanggung jawab dalam kehidupan pribadi.
Memandang kondisi yang ada kita harus paham betapa pentingnya mencapai keseimbangan tersebut karena sangat memberikan dampak bagi kehidupan kita dimasa depan, antara lain:
- Mengurangi stress dan burn out
Tanggung jawab pekerjaan yang banyak dan harus diselesaikan di luar jam kerja, tentunya membuat siapapun merasa tidak nyaman. Bila dibiarkan akan berdampak pada beban pikiran yang semakin berat. Bila terjadi terus – menerus menyebabkan penurunan produktivitas kerja. Dengan menjaga work life balance kita dapat mengatur waktu kerja kita dengan baik dan tetap pada porsi yang pas agar kita bisa melakukan hal lain yang disukai untuk meredakan stress.
- Lebih sehat secara mental dan Fisik
Memiliki keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi bisa membuat kesehatan mental dan fisik tercapai dengan baik, maka dibutuhkan kemampuan mengatur waktu agar pekerjaan dijalankan secara terstruktur.
- Meningkatkan produktivitas
Kesehatan mental dan fisik dapat juga membuat pikiran semakin jernih, sehingga melakukan aktifitas lebih mudah dan baik, kreativitas lahir dari pikiran yang jernih, sehingga ide – ide berminculan secara aktif.
- Hubungan sosial yang lebih baik
Memiliki keseimbangan hidup berarti kita sudah memiliki prioritas dari hal yang akan dilakukan, termasuk menjalin hubungan sosial bersama keluarga, saudara dan teman karena sosialisasi dan interaksi yang baik diperoleh melalui quality time yang baik. Menurut psikologi bahwa berinteraksi dengan orang lain akan membuat perasaan menjadi lebih senang. Dalam jangka panjang, bersosialisasi akan mengurangi resiko depresi. Itulah sebabnya ada orang yang efektif memperbaiki mood mereka dengan cara membangun koneksi sosial bersama orang lain.
Jadi tunggu apalagi, segera kembangkan dan tingkatkan kemampuanmu, melalui Asia Leader akan siap membantu memenuhi kebutuhan pelatihan Anda, dimana kami telah membantu ribuan perusahaan profesional untuk membangun dan mengembangkan kompetensi soft skill dengan metode Experiental Learning, dengan memiliki para fasilitator yang ahli dibidangnya serta berpengalaman.