Quarter-life crisis adalah suatu periode ketidakpastian dan pencarian jati diri yang dialami individu pada saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Pada periode ini, individu dihantui perasaan takut dan khawatir terhadap masa depannya, termasuk dalam hal karier, relasi, dan kehidupan sosial. Awal mula krisis ini ditandai dengan timbulnya berbagai emosi negatif seperti kecemasan, kesepian, frustasi, hingga merasa kehilangan arah dan hal ini dapat mengarahkan individu kepada kondisi stres, depresi, atau gangguan psikologis lainnya.

Menurut Psikologi Quarter life crisis  adalah hal wajar dan normal. Fase ini memiliki dampak positif, antara lain lebih sadar tentang tujuan hidup, mengetahui hal apa yang ingin dilakukan dan keinginan untuk mengeksplore lebih jauh terkait dengan minat dan potensi yang ingin dikembangkan.

Ciri – Ciri Quarter life crisis :

  1. Sering merasa cemas terhadap masa depan
    Masa depan yang belum pasti dan gambaran yang buruk akan masa depan menjadi kecemasan yang sangat mendalam.
  1. Minder dan membandingkan pencapaian orang lain

    Perasaan ini muncul di saat seseorang melihat social media orang lain yang dirasa lebih sukses dan lebih baik dari hidup yang dialami. baik kesuksesan dalam hal financial ataupun kehidupan, Perasaan minder ini akan jauh lebih buruk Ketika menjadikan orang terdekat yang dirasa memiliki hal lebih dalam segi apapun sebagai pembanding diri.

  1. Merasa terjebak dalam situasi yang tidak disukai.
    Perasaan ini muncul karena seseorang merasa terjebak dalam rutinitas yang membuat tidak berkembang atau merasa tidak ada perubahan yang signifikan.
  1. Merasa tertuntut dengan standar social
    Banyak nya pilihan dan tuntutan social yang ada membuat seseorang bingung untuk memiliki hidup ideal seperti apa. Seseorang sering dituntut untuk menjalani hidup sesuai standar yang dibuat oleh keluarga dan masyarakat sehingga membuat seseorang merasa tidak menjadi diri sendiri dan cemas akan penilaian oleh keluarga dan masyarakat.

Cara menghadapi Quarter life crisis :

  1. Buat perencanaan dan hal apa yang ingin dicapai

    Buatlah prencanaan baik jangka pendek ataupun jangka panjang, pikirkan juga benefitnya dan juga tantangan apa saja yang dihadapi agar bisa lebih siap dan mengantisipasi dan melewati tantangan yang ada dalam mewujudkan hal tersebut.

  2. Jangan membandingkan hidup dengan orang lain

    Kita harus sadar bahwa setiap manusia mempunyai zona waktu hidupnya masing – masing. Dan akan ada waktu untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan asalkan tetap focus terhadap kehidupan pribadi, meningkatkan kualitas diri dan berani untuk mengejar mimpi.

  3. Explore banyak hal dan menjalankan sesuatu yang disuka

    Ketika meresa stuck akan hidup yang dirasa kurang berkembang itu adalah tanda saatnya kita mencari sesuatu hal yang baru dan mengeksplore kemampuan yang dimiliki lebih jauh karena semakin seseorang mengetahui dan mencoba banyak hal semakin tahu hal apa yang disukai dan menjalani sesuatu hal yang disukai akan merasa lebih berarti menjalani kegiatan tersebut.

  4. Jangan memendam masalah

    Memendam masalah akan menciptakan masalah baru, kita dapat menceritakan dan mengkonsultasikan masalah yang hadapi dengan teman dekat ataupun psikolog. Menceritakan masalah yang dihadapi akan memudahkan seseorang dalam menentukan dan mengambil Tindakan atas masalah tersebut dari sudut pandang lain sehingga dapat mengambil Tindakan dengan cara terbaik.